2

Hari itu aku terbangun dengan penuh semangat. Sebelum azan subuh berkumandang, aku telah terlebih dahulu meninggalkan kasur dan selimut hangat yang tergeletak di kamarku. Walau rasanya ingin sekali melanjutkan tidur lelapku, namun ingatan akan serangkaian tugas mulia yang harus kutunaikan berhasil membangunkanku dengan cepat. Tugas-tugas mulia itu adalah menjadi seorang istri dan ibu bagi suami dan kedua putri kecilku.

Selepas tugas-tugas mulia itu kutunaikan, aku pun membuka laptop kesayanganku, kemudian menghubungkannya dengan internet, menikmati me-time dengan mencari hiburan, maupun mengerjakan beberapa karya. Mau tahu apa saja karya-karya itu? Simak sampai selesai ya.

Pertama, aku sedang mengembangkan komunitas sosial yang kudirikan pada 5 September 2015 di Yogyakarta, yakni Yasara Indonesia (YI). Hingga usianya yang hampir memasuki tahun ke-7, tak terasa YI telah menyalurkan Rp389.239.700 dengan rincian sebagai berikut : Rp185.627.500 untuk 117 dhuafa sakit, Rp125.543.700 untuk membantu biaya pendidikan 234 siswa-siswi SD-SMP-SMA kurang mampu, menyalurkan 12 laptop seharga total Rp45.473.500 untuk 12 panti asuhan hingga menyalurkan santunan sebanyak Rp32.595.000 untuk 218 anak yatim/piatu non panti di seluruh Indonesia.

Dalam menjalankan berbagai program kerja YI, keberadaan internet sangat kami butuhkan dalam proses pencarian informasi mengenai dhuafa sakit, anak yatim/piatu, hingga siswa SD/SMP/SMA kurang mampu yang menunggak biaya pendidikan di berbagai daerah di Indonesia. Tidak hanya lintas kota maupun provinsi, terkadang kami pun mendapatkan informasi tersebut hingga pelosok Indonesia.

Sejenak kumerenung dan kusadari bahwa keputusanku untuk mendirikan YI hampir tujuh tahun yang lalu menjadi salah satu keputusan yang selalu kusyukuri sepanjang hidupku. Ternyata, langkah kebaikan memang harus selalu diupayakan sesederhana apapun bentuknya karena bisa jadi dengan langkah sederhana itulah banyak orang yang akan memetik inspirasi, terbantu penghidupannya hingga kembali menemukan semangat untuk meraih mimpi-mimpinya di masa depan.

Kedua, aku adalah orang yang suka berbagi cerita lewat tulisan. Oleh karena itu, aku pun gemar menuangkan cerita maupun pengalamanku di Blog sejak bulan Desember tahun 2014. Mulai dari pengalaman mendaftar beasiswa S-2, perjalanan ke luar negeri, pengalaman membuka usaha hingga sharing seputar pernikahan dan kehamilan.

Seiring berjalannya waktu, aku pun ingin terus mengasah kemampuan menulisku. Alhasil, aku pun memberanikan diri untuk melangkah lebih jauh dengan mengikuti beberapa kompetisi Blog. Walaupun akhirnya banyak mengalami kegagalan, tapi aku memilih untuk tidak menyerah begitu saja. Aku tetap semangat untuk terus berproses sampai akhirnya dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini, karya-karyaku mendapatkan apresiasi sebagai juara pertama dalam beberapa kompetisi Blog berskala nasional, alhamdulillah.

Di sisi lain, ternyata aku juga ingin mengembangkan kemampuan menulisku khususnya di bidang karya tulis ilmiah. Maka dari itu, selain menjadi Blogger, aku pun belajar mengenai penulisan karya tulis ilmiah. Setelah membuatnya, aku pun mencoba mendaftarkan karyaku ke beberapa konferensi internasional. Dan walau awalnya pesimis, namun tak kusangka ternyata karya tersebut berhasil membawaku terbang lebih jauh menuju salah satu negara yang ingin sekali kukunjungi, yakni Australia.

Pengalaman-pengalaman itu ternyata membuatku berani untuk bermimpi besar. Salah satunya, aku jadi ingin menulis dan menerbitkan buku. Dan setelah menjalani banyak proses, kini mimpi itu menjadi kenyataan. Berbagai cerita dan pengalaman hidup berhasil kutuangkan dalam 10 buku, baik buku solo maupun antologi yang berkolaborasi dengan penulis-penulis hebat lainnya.

Selain menjadi penulis buku, aku juga terlibat sebagai editor sekaligus project leader yang mempunyai tugas untuk menyunting naskah dan memimpin jalannya project penulisan buku. Walau awalnya sempat ragu, namun aku kembali meluruskan niat dan meyakinkan diriku sendiri bahwa di luar sana banyak sekali orang-orang yang harus kuajak untuk berbagi cerita atau banyak sekali orang yang ingin berbagi cerita namun tidak tahu harus memulainya dari mana. Maka dari itu, bersama Araka Book yang kudirikan pada Desember 2019 yang berkolaborasi dengan program Yasara Indonesia, aku mulai menginisiasi project-project penulisan buku antologi.

Dari semua pengalaman yang kuceritakan di atas, aku ingin mengatakan bahwa internet sangat berjasa sepanjang perjalananku menulis. Mulai dari membuat Blog, mencari informasi mengenai lomba menulis, mendaftarkan karya tulis ilmiah ke konferensi internasional hingga berhasil mempertemukanku dengan 62 penulis berbakat yang mau berbagi cerita lewat tulisan.

Mereka semua patut berbahagia karena perjuangan mereka dalam menulis berbuah manis dan aku pun merasa jauh lebih bahagia karena dapat mewujudkan mimpi mereka untuk menulis dan menerbitkan buku. Ah, kebahagiaan ini membuatku jadi tidak sabar untuk segera menyusun project buku ke-11 dan berkolaborasi dengan lebih banyak penulis berbakat lainnya dari berbagai daerah di Indonesia.

Ketiga, selain berbagi cerita dan pengalaman lewat tulisan, aku pun mencoba memperluas media sharing-ku dengan membuat channel YouTube. Dengan membuatnya, aku berharap semakin banyak orang yang mendapatkan manfaat dari ceritaku beserta keluarga. Alhasil, di tengah pandemi COVID-19 yang merebak, kami memanfaatkan waktu selama di rumah saja dengan membuat video-video kegiatan bermain sambil belajar, dunia kepenulisan, komunitas sosial dan vlog liburan kami sejak bulan Oktober tahun 2021.

Dalam setiap proses pembuatan video, aku dan suami selalu terlibat dalam proses diskusi. Mulai dari penentuan ide, tempat, waktu, bahkan properti yang dibutuhkan. Tapi sebelum itu, kami melakukan pencarian referensi di internet. Kami berselancar di dunia maya, memanfaatkan internet semaksimal mungkin agar mendapatkan informasi maupun data yang valid mengenai konten yang akan kami buat.

Seiring berjalannya waktu, dengan feedback positif yang kami terima dari para subscribers Araka Family, kami pun terpacu untuk terus produktif membuat video sembari terus belajar agar kualitas konten yang kami buat semakin baik.

Oh iya, selain untuk kepentingan berkarya, aku juga menggunakan internet untuk mendidik anak pertamaku, loh. Kuunduh berbagai video anak lalu kuajak kakak Salma belajar sambil bermain. Selain itu, kuajarkan pula berbagai budaya dan keanekaragaman hayati bumi ini dengan mengelilingi banyak negara secara virtual. Dialah generasi penerus masa depan, sehingga kugunakan internet sebijak mungkin supaya kakak Salma memiliki khasanah pengetahuan yang luas dan juga berkarakter unggul.

Tak hanya anak-anak yang belajar, aku pun menggunakan internet untuk meng-upgrade ilmu parenting dan konten kreator. Jadi, hanya dengan bermodalkan koneksi internet dari dalam rumah saja, aku bisa belajar, terhubung dengan banyak orang dan saling menginspirasi satu sama lain melalui berbagai seminar maupun berbagai bentuk acara lainnya.

Tak melulu soal karya dan dunia belajar, aku juga mengandalkan internet untuk kebutuhan healing-ku. Misalnya untuk belanja online atau sekadar mencari hiburan. Hal ini kulakukan tentunya untuk menjaga kesehatan fisik dan mentalku supaya terhindar dari rasa insecure yang menjadi momok bagi banyak orang. Khususnya ibu rumah tangga yang di rumah dan di rumah terus alias stay at home mom.

Overall, dengan semua pengalaman di atas, aku dapat mengatakan bahwa manfaat internet benar-benar kurasakan setiap waktunya. Pokoknya, internet adalah salah satu sumber daya terpenting dalam perjalanan hidupku. Maka dari itu, dengan segala aktivitas dan karya yang sedang kukembangkan serta impian-impianku di masa depan, aku membutuhkan layanan internet yang mumpuni dan memenuhi beberapa kriteria pilihanku. Kira-kira apa saja kriteria-kriteria itu? Let’s check this out!

1. Akses yang cepat

Sebagai seseorang yang sedang membangun banyak karya, aku dituntut untuk multitasking dan dinamis. Dalam satu kali duduk saja, aku bisa menulis buku sambil menyunting video maupun mengelola komunitas sosialku. Maka dari itu, aku membutuhkan provider internet yang menawarkan akses internet yang cepat dan stabil sehingga aku bisa bebas berkarya tanpa khawatir.

2. Memiliki kuota internet unlimited

Tidak hanya cepat, aku pun membutuhkan provider internet yang menawarkan kuota unlimited sehingga pekerjaanku sebagai aktivis sosial, penulis sekaligus konten kreator berjalan mulus karena tidak adanya batasan kuota.

3. Memberikan layanan customer service terbaik

Kriteria terpenting lainnya adalah adanya layanan CS yang tanggap dan solutif. Aku ingin mendapatkan layanan terbaik apabila suatu saat terjadi masalah pada koneksi internet yang sedang kugunakan.

4. Cakupan wilayah luas

Aku harus bisa berkarya di manapun dan kapanpun sehingga aku membutuhkan layanan internet yang tersedia hampir di seluruh Indonesia, bahkan di wilayah pelosok–pelosok desa.

5. Mudah dalam pembayaran

Di zaman yang serba canggih ini, aku tidak mau ribet dengan pembayaran. Makanya, aku membutuhkan provider internet yang dapat memproses pembayaran hanya dengan mobile banking. Pokoknya anti ribet, deh!

Kalau dilihat dari kriteria-kriteria di atas, kira-kira provider internet seperti apakah yang cocok dengan apa yang kumau? Hm, apa ya? Benar sekali! Tak lain dan tak bukan, IndiHome lah jawabannya. Ya, IndiHome adalah layanan internet broadband dari Telkom Indonesia yang sebelumnya dikenal dengan nama Telkom Speedy.

Tenang saja, aku juga sudah membuktikan keunggulan IndiHome, loh. Jadi beberapa waktu yang lalu, aku beserta keluarga kecilku meninggalkan kota Yogyakarta dan menghabiskan waktu selama dua bulan lebih di rumah mertua yang berada di Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Ternyata, beliau telah berlangganan IndiHome sejak lama dan setelah mencobanya sendiri, aku pun takjub karena jaringan IndiHome tetap stabil dan cepat untuk daerah yang jauhnya kurang lebih 30 km dari pusat kota Palembang. Lebih jauh lagi, kakak iparku yang tinggal di Lempuyang Bandar, Lampung Tengah juga telah membuktikan keunggulan jaringan IndiHome walau rumahnya berjarak kurang lebih 81 km dari pusat kota Lampung. Wah, mantap sekali bukan? Kualitas layanan IndiHome memang tidak perlu diragukan lagi.

Sekarang, aku dan keluargaku sudah tidak lagi tinggal di rumah mertua. Kami baru saja pindah ke kota Bengkulu dan memulai petualangan hidup yang baru. Di tempat ini pun, kami juga ingin terus produktif berkarya. Maka dari itu, kami mengunjungi kantor Telkom Indonesia yang ada di Bengkulu untuk bertanya lebih lanjut mengenai layanan internet IndiHome.

Kantor Telkom Indonesia yang berada di kota Bengkulu memiliki lokasi yang strategis, yakni berada di Jl. Letjend Suprapto No.132, Kec. Ratu Samban, Kota Bengkulu. Kantornya terbilang bersih dan juga teduh karena banyak pohon. Kami pun sampai di sana pada sekitar pukul 07.55 dan ternyata, sudah ada security yang stand by dan menyapa kami dengan ramah.

Beberapa menit kemudian, tepatnya pukul 08.00, kantor dibuka. Security langsung mempersilahkan masuk kemudian membantu kami mengambil nomor antrian. Tak lama berselang, hanya hitungan detik saja, aku dipanggil untuk menemui salah satu customer service.

Aku merasa senang sekali dengan penjelasan mendetail dari customer service tersebut. Menariknya, aku pun mendapatkan informasi bahwa IndiHome sedang meluncurkan promo spesial, loh. Jadi, kalau kita langganan sekarang, kita dapat menikmati akses internet dengan kecepatan 30 Mbps dan bonus telpon hingga 50 menit hanya dengan Rp200.000-an aja per bulan. Ditambah lagi, biaya pemasangannya pun super terjangkau. Wah wah wah, kebayang bakal puas banget, deh!

Oh iya, semuanya serba digital. Jadi, udah nggak zamannya lagi pakai brosur-brosur atau selebaran promosi. Segala informasi, pendaftaran maupun keluhan pelanggan bisa langsung ditindaklanjuti melalui website, email atau Instagram IndiHome atau IndiHomeCare. Selain lebih praktis dan keren, langkah ini juga turut mendukung gerakan Go Green karena efisiensi penggunaan kertas. Ah, makin salut deh sama pelayanan IndiHome!

Begitulah cerita kami berkunjung ke kantor Telkom Indonesia yang ada di kota Bengkulu. Nggak diragukan lagi, mungkin memang sekarang lah saat yang tepat untuk move on ke layanan internet IndiHome yang cepat dan hemat. IndiHome benar-benar Internetnya Indonesia, pokoknya!

At the end, dengan kualitas sesempurna inipun, aku juga tidak mau mempunyai mimpi yang biasa-biasa saja di masa depan. Karena prinsipku, gaya hiduplah yang harus sederhana, tapi kalau impian tidak boleh sederhana. So, dengan segala keunggulannya, aku dan keluargaku akan menggunakan layanan internet IndiHome sebagai salah satu media untuk menggapai mimpi-mimpi besar kami di masa depan yang sudah kami tulis sejak tahun 2018.

Impian itu adalah terus berkarya dan berkolaborasi untuk menulis buku di Araka Book, membuat konten video inspiratif di channel YouTube Araka Family, dan membuat program sosial bersama Yasara Indonesia dengan membangun yayasan, sekolah, dan rumah sakit.

Selain itu, aku juga memiliki impian untuk bisa menemani suami melanjutkan studi S-3 di luar negeri sehingga kami pun membutuhkan layanan internet IndiHome untuk mencari kampus dan negara tujuan demi melanjutkan studi.

Impian yang tak sederhana ini sedang kami perjuangkan secara bertahap dan dengan segala keunggulan yang ada pada IndiHome, aku percaya impian besar itu dapat saja terwujud suatu saat nanti aamiin aamiin ya robbal alamin...

Sebagai bahan pengingat diri, sebenarnya kesempatan untuk berkarya dan mengembangkan diri di zaman sekarang semakin terbuka lebar. Kini, siapapun dapat mempelajari berbagai bidang ilmu selama 24 jam dengan mudahnya melalui kecanggihan layanan internet yang digunakan. Kemudahan-kemudahan akses seperti inilah yang harus dijadikan pemacu dan peluang bagi seseorang untuk maju dan berkembang.

Aku pun percaya, jika setiap orang di Indonesia terus belajar dan memberdayakan diri, maka cahaya terang akan bersinar dari dirinya. Cahaya-cahaya itu bersumber dari keinginan untuk terus belajar, bijaknya ia memanfaatkan kemajuan teknologi dan akses internet, keberaniannya dalam berkarya, hingga menekuni apa yang menjadi impiannya. When there is a will, there is a way. Percayalah, selalu ada jalan bagi siapa saja yang berusaha. Saatnya kita berani bermimpi besar, berani berkarya dan berani menginspirasi.

Layaknya sebuah diary, setiap cerita yang kutuliskan dalam Blog atau buku dengan memanfaatkan layanan internet IndiHome, seperti jejak-jejak perjalanan hidup yang terdokumentasikan dengan baik sekaligus sebagai pengingat seberapa jauh langkah ini tertorehkan. Layaknya sebuah keluarga, IndiHome harus dijaga dengan baik karena ia lah mediaku mencari semangat dan inspirasi untuk kembali berjuang menjemput impian.

Layaknya seorang guru, IndiHome telah menjawab segala ketidaktahuanku tentang dunia dan layaknya seorang sahabat, IndiHome telah menemani langkahku untuk menggapai orang-orang di luar sana yang sedang mengalami kesulitan. Semoga akan ada banyak lagi cerita-cerita berharga lainnya tercipta di masa depan bersama IndiHome. Jayalah IndiHome! Teruslah mengakar kuat dan tumbuh bersama-sama untuk Indonesia!

Salam hangat dari seorang ibu rumah tangga di Bumi Raflesia, Ratih Kartika.

“Artikel ini diikutsertakan dalam IndiHome X Kompasiana Blog Competition

Posting Komentar

2 komentar

Mba Ratih, sukses terus dengan Yasara, ya. Senang sekali melihat kolaborasi mba dan suami membuat gerakan online yang menginspirasi. IndiHome nyata membantu semangat itu ya mba.

Alhamdulillah aamiin doanya mbak Zahra. Terima kasih sudah menyempatkan mampir, menyapa dan ikut mendoakan kami. Smga mbak Zahra juga diberi kesehatan dan kelancaran segala urusan ya mbak 🥰

Dimohon untuk berkomentar dengan bijak!

 
Top