Cerita Ratih Kartika

Profil & Prestasi

www.ratihkartika1.blogspot.com 0 ratih kartika 7/22/2022 04:05:00 AM

<div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPOZQ0ZgxJEO7ZRW0pPVPLh6JGI9p5neLb8KjlmQJ_6l3g-Fq_BUdNctQNLzbsWAomgPsB1SFmtl8zaaKHQjCeD8x_3KWSGOacpZfjZgxADN3NhtXXv2K9ugAnuk-65ychJE4xfIx3P8Qlvues091z7OyBtsRNkfJyW78YtHWm7o_i4k9jal7iKfPS1w/s1600/png_20220715_034621_0000.png" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="" border="0" data-original-height="3456" data-original-width="6912" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPOZQ0ZgxJEO7ZRW0pPVPLh6JGI9p5neLb8KjlmQJ_6l3g-Fq_BUdNctQNLzbsWAomgPsB1SFmtl8zaaKHQjCeD8x_3KWSGOacpZfjZgxADN3NhtXXv2K9ugAnuk-65ychJE4xfIx3P8Qlvues091z7OyBtsRNkfJyW78YtHWm7o_i4k9jal7iKfPS1w/s1600/png_20220715_034621_0000.png"/></a></div>
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh

</p>Halo teman-teman pembaca, perkenalkan namaku Ratih Kartika. Ibu dua orang anak yang suka berbagi cerita lewat tulisan, konten video dan aksi sosial. Aku lahir di Cilacap, tapi hampir 11 tahun tinggal di Kota Istimewa Yogyakarta. Sekarang, aku dan keluarga kecilku telah pindah dan memulai petualangan baru di Bumi Raflesia Bengkulu.</p>

</p>Berikut ini beberapa kesibukankku selama di Jogja yang kubawa hingga ke Bengkulu.</p>

</p>Bersama <a href="https://www.instagram.com/yasaraindonesia/" target="_blank">Yasara Indonesia</a>, yang kudirikan sejak 5 September 2015 di Yogyakarta, aku ingin mengajak lebih banyak orang untuk berbagi kepada mereka yang membutuhkan maupun terjun langsung ke lapangan untuk menyalurkan bantuan.</p>

</p>Bersama <a href="https://www.instagram.com/araka.book/" target="_blank">Araka Book</a> yang kudirikan pada 21 Desember 2019, aku telah menulis 11 buku solo/antologi yang berkolaborasi dengan 100 penulis dan kedepannya aku ingin berkolaborasi lagi dengan orang-orang yang ingin menuangkan ceritanya lewat tulisan dan menjadikannya sebuah buku</p>

</p><b>11 buku yang sudah kutulis adalah :</b></p>

</p><i>Bahagia dengan Berkarya, Yakin Memilihmu, Semua Bisa Menulis, Let's Move On, Mom Survival Book.</i></p>

</p><i>Mahasiswa Di Atas Rata-Rata, Dream Big Start Small Act Now, Kuberanikan Diri untuk Menulis, Tak Henti Bertumbuh & Dunia Baru Seorang Wanita dan Meraup Berkah dari Rumah Minim Sampah.</i></p>

</p>Buku Anak :</p>
<i>Cerita-cerita Sarat Makna</i>, 6 Seri Mengenal LATUN, Keanekaragaman Pesisir Pantai dan Laut Bengkulu yang ditulis bersama Bapak Rohidin Mersyah (Gubernur Bengkulu). 6 judul tersebut adalah <i>Berani seperti Tukik, Asyiknya Botoi-botoi di Pantai Tapak Paderi, Teh Jemang, Teh Mangrove Herbal yang Kaya Manfaat, Mangrove Lestari, Lingkunganku Berseri dan Pesona Bawah Laut Pulau Tikus. </i>

</p>Bersama <a href="https://www.instagram.com/araka.family/" target="_blank">Araka Family </a>yang kudirikan pada 9 Oktober 2021, aku beserta keluargaku ingin berbagi sedikit pengalaman kami mengenai kegiatan bermain dan belajar bersama anak, dunia kepenulisan, komunitas sosial dan vlog liburan kami melalui konten-konten video.</p>

</p>Khusus untuk Blog yang kubuat sejak Desember 2014 ini, sebenarnya hanya menjadi tempat ku berbagai cerita pengalaman-pengalaman hidupku yang berkesan. Ternyata, seiring berjalannya waktu, Blog ini justru memberikanku ruang istimewa untuk bertumbuh dan belajar lebih dalam tentang dunia kepenulisan.</p>

</p>Bersama <a href="https://www.instagram.com/araka.recycling.center/" target="_blank">Araka Recycling Center </a>yang kudirikan pada Januari 2022, aku beserta keluargaku mencoba mengajak banyak orang untuk menerapkan gaya hidup minim sampah yang lebih ramah lingkungan.</p>

</p>Dan tahukah teman-teman, baru di tahun 2021-lah, aku mulai tertarik mengikuti lomba atau kompetisi Blog. Padahal aku sudah nge-Blog sejak 2014 tapi belum kenal asyiknya mengikuti perlombaan Blog. Helo kemana aja selama ini? >.<</p>

Ahahaha gak papa, namanya juga hidup. Proses setiap orang kan berbeda-beda. Ya kan?

</p>So, untuk perekam jejak, berikut ini beberapa perlombaan menulis yang aku ikuti sejak tahun 2021 hingga sekarang. Ada yang menang dan banyak juga yang kalah hahaha. Kenapa yang kalah juga aku tampilkan? Ya nggak papa, buat kenang-kenangan. Syukur-syukur bisa memotivasi orang lain juga yang sedang berproses dalam dunia  kepenulisan. Kan lumayan, aku jadi merasa lebih bermanfaat ketimbang <i>sharing</i> yang menang-menang terus hihihi.</p>
So, nggak usah berlama-lama lagi ini dia petualanganku dalam lomba-lomba menulis.

</p><b>2021</b></p>

</p><b>Belajar Lagi Dong</b></p>
</p>Lomba Artikel Seni dan Budaya Dies Natalis ke 19 Institut Teknologi Telkom Purwokerto (15 Mei)</p>
</p>Lomba Essay Garuda Unggul untuk Indonesia Bangkit (7 Juni)</p>
</p>Lomba Artikel Campaign.com Donasi Tanpa Uang (29 Agustus)</p>
</p>Lomba lupa namanya. Judul Artikel Andai Pandemi Pergi (23 September)</p>

<b>Menang</b>
</p>Juara 1 Lomba menulis "Inisiatif Perempuan Menguatkan Sesama Perempuan dan Kelompok Marginal di Lingkungannya" (31 Maret). Penyelenggara : Sorella, Infermia Publishing, Perempuan Berkisah. Link buku <a href="https://www.instagram.com/araka.book/" target="_blank">disini.</a> Hadiah : uang tunai Rp 2.000.000, e-certificate & karyanya dibukukan.</p>

</p>Juara 1 Retizen Republika Blogger Writing Competition Lomba Menulis Perbankan Syariah (2 Juni). Hadiahnya uang tunai Rp5.000.000 dan sertifikat. Link artikel <a href="https://retizen.republika.co.id/posts/11052/mengakar-kuat-dan-tumbuh-bersama-bank-syariah" target="_blank">disini.</a></p>

</p><b>2022</b></p>

<b>Belajar Lagi Dong</b>
</p>Lomba Artikel Populer Kesehatan Mental UGM (20 Juni)</p>

</p>Lomba Artikel Indonesia Baik (SOHIB) temanya Recover Together, Recover Stronger (4 Juli)
@id_sohib @indonesiabaik.id</p>

</p>Lomba ASUS Blog Writing Competition Laptop ExpertBook B3 Flip B3402 (30 Mei). Link artikel <a href="https://www.ratihkartika1.com/2022/06/yuk-jadi-ibu-rumah-tangga-kaya-karya.html" target="_blank">disini.</a></p>

</p>Lomba Blog Generos.id (20 Juli)</p>

</p>Lomba Blog Aqiqah Nurul Hayat (19 Juli)</p>

<b>Menang</b>
</p>Juara 1 ASUS Blog Writing Competition Laptop ExpertBook B7 Flip B7402 (8 Juli). Hadiahnya 1 unit laptop ExpertBook B3 Flip B3402 senilai 17 juta-an. Link artikel <a href="https://www.ratihkartika1.com/2022/06/mimpi-yang-tak-sederhana-bersama-asus.html" target="_blank">disini</a></p>

<b>Moral of the story :</b>
</p>Jangan takut untuk mencoba, belajar dari banyak referensi, termasuk para juara lomba-lomba sebelumnya. Desain artikel Blog semenarik mungkin (kalau aku pake Canva). Terus jangan khawatir soal jumlah follower, visitor Blog, SEO dan lain sebagainya. Kalau rejeki insyaallah nggak kemana. Oh ya, perhatikan hal kecil lainnya ya. Jangan lupa di-backup. Contoh : email, password Blog dll.</p>

</p>Menang atau kalah itu sementara. Nggak usah baper atau berlebihan. Yang penting bagaimana kita membawa kemampuan atau kesenangan kita dalam menulis menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat lagi. Yang penting kita terus belajar dan berkarya setulus hati. Yuk bisa yuk! Salam hangat, Ratih Kartika❤️</p>

Profil & Prestasi

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh Halo teman-teman pembaca, perkenalkan namaku Ratih Kartika. Ibu dua orang anak yang suka berba...

Baca selengkapnya »

Nurul Hayat Pilihan Terpercaya Aqiqah Keluarga Indonesia

www.ratihkartika1.blogspot.com 0 aqiqah keluarga indonesia, Aqiqah Nurul hayat, aqiqah terbaik Indonesia, pilihan terbaik aqiqah, solusi aqiqah praktis, usaha aqiqah 7/20/2022 05:37:00 AM

</p>Salah satu momen yang dipersiapkan oleh setiap suami dan istri yang baru saja dikaruniai buah hati adalah aqiqah anak. Seperti yang tercantum dalam Al Qur'an,  aqiqah menjadi sebuah momen penting sebagai perwujudan rasa syukur setiap orangtua atas kehadiran sang buah hati di tengah-tengah mereka.</p>

</p>Mengingat begitu pentingnya momen ini, maka tak sedikit pula orangtua yang membuat aqiqah sespesial mungkin lengkap dengan dekorasi, pengajian, hingga deretan acara lainnya demi mengabadikan momen berharga sekali dalam hidup si kecil ini.</p>

</p>Nah, ngobrolin soal aqiqah, aku jadi teringat momen aqiqah kedua anakku di bulan Maret 2019 dan Juli 2021 di mana keduanya mempunyai cerita dan kesan tersendiri.</p>

</p>Sebagai anak pertama, aqiqah kakak Salma kami adakan secara spesial namun tetap sederhana di kontrakan kami. Berbekal kenalan kami dengan seorang ustaz di sebuah panti di Yogyakarta, kami pun mengontak beliau agar datang beserta beberapa santrinya ke acara aqiqah anak pertama kami. Tak hanya datang sebagai undangan, ustaz pun kami minta untuk memimpin doa dan memandu acara aqiqah. Mulai dari pembukaan, pengajian, pemotongan rambut anak, hingga doa-doa penutup.</p>

</p>Untuk makanannya, kami hanya memesan kepada Ibu Tum, yakni ibu catering kenalan kami yang sudah seperti keluarga sendiri. Beliaulah yang membeli kambing, memasak dan mengantarkannya ke kontrakan kami. Berkat keahlian memasaknya, olahan kambing kakak Salma terasa spesial hingga habis kami makan dengan lahap.</p>

</p>Walau tak ada dekorasi, balon-balon ataupun fotografer yang secara khusus memotret setiap momen, acara aqiqah tetap terasa spesial. Apalagi berkat kehadiran beberapa teman, keluarga dari Palembang dan Lampung, acara aqiqah pun terasa semakin hangat.</p>

</p>Berbeda dengan kakak Salma, acara aqiqah Adek Qia pun memiliki cerita tersendiri karena Qia lahir ketika pandemi COVID-19 merebak di seantero dunia. Bahkan sedang dalam periode puncaknya di Jogja pada waktu itu.  Alhasil, untuk mencegah penularan COVID-19, kami lagi-lagi memesan kambing aqiqah lewat Ibu Tum. Selain memasaknya, beliau juga kami minta untuk membagikan nasi box aqiqah ke salah satu panti di dekat rumahnya. Doa-doa dari para santri di panti itulah yang siang itu mengetuk pintu langit dengan membawa segudang harapan untuk adek Qia.</p>

</p>Oh iya, menarik kisah ke beberapa tahun sebelumnya, ada satu cerita yang bagiku ini sangat lucu sekaligus berkesan di mana aku baru aqiqah  di umur 24 tahun. Entah mengapa hal itu bisa terjadi. Mungkin faktor ekonomi keluargaku pada saat itu atau bisa jadi tradisi orang desa yang tidak mengenal aqiqah.</p>

</p>Lucunya lagi, aku baru aqiqah beberapa hari sebelum menikah dengan menyembelih satu ekor kambing. <i>Masyallah</i>, kejadian ini lucu sekali bagiku tapi <i>at least</i> ada hikmah yang bisa kuambil yakni aku jadi belajar bahwa ketika aku mempunyai anak nanti, aqiqah menjadi hal yang wajib akan kulaksanakan bersama suami untuk anak-anak kami.</p>

</p>Dan <i>alhamdulillah</i>, suami pun memiliki visi yang sama. Alhasil, di sela waktu menikmati proses dua kehamilan yang berbeda dalam jangka waktu yang berdekatan, aku dan suami merencananakan dan menyiapkan pos dana untuk mereka. Selain pos dana untuk kebutuhan persalinan, aku pun mengalokasikan sejumlah dana untuk kebutuhan aqiqah.</p>

</p>Dengan perencanaan yang baik, harapannya tidak ada drama kekurangan uang atau bahkan penundaan aqiqah karena alokasi uang untuk aqiqah benar benar kami persiapkan dengan serius. Dan<i> alhamdulillah, </i>di hari ke 7 kelahiran anak-anak, kami pun dapat mengadakan aqiqah tanpa halangan.</p>

</p>Jadi, bagi teman-teman para calon orangtua, alokasi dana untuk aqiqah benar-benar harus dimasukkan dalam perencanaan keuangan keluarga. Nominalnya pun disesuaikan dengan jenis kelamin anak, perkiraan harga kambing dan biaya yang lainnya.</p>

</p>Walau pun begitu, bila ada yang belum merencanakan atau belum tergerak untuk mengaqiqahkan anaknya, pun tak mengapa. Karena memang hukumnya sunnah seperti pendapat Imam Malik, Imam Syafi'i, Imam Ahmad dan Abu Tsaur yang menyatakan bahwa aqiqah itu hukumnya sunnah.  Namun, hendaknya kita tetap berusaha untuk mengamalkan aqiqah seperti yang disabdakan oleh Rasullullah SAW.</p>

</p>Disebutkan dalam HR Abu Dawud, Rasulullah bersabda bahwa <i>“semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ketujuh, dicukur rambutnya dan diberi nama."</i></p>

</p>Hadist tersebut haruslah menjadi motivasi bagi kita sebagai umat Islam untuk menjadi sebaik-baik peniru Rasulullah. Karena apa yang dikerjakan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam semuanya adalah kebaikan, dan hendaknya kita sebagai umat Islam berusaha untuk mengikutinya semaksimal mungkin.</p>

</p>Walaupun begitu, Islam memang agama yang terbaik.  Jika memang keadaan ekonomi tidak memungkinkan untuk mengadakan aqiqah, maka kita juga tidak perlu memaksakan untuk mengadakan aqiqah.</p>

</p>Maka dari itu, agar aqiqah tidak dipandang menjadi sebuah beban yang berat melainkan dipandang sebagai  media dakwah sebuah keluarga, maka suami dan istri dapat mempersiapkannya dengan menabung jauh-jauh hari agar anggaran untuk aqiqah tidak terasa berat. Percayalah, setiap niat baik akan menemukan jalannya, <i>insyaallah.</i></p>

</p>Sedikit demi sedikit, atas izin Allah, uang tersebut dapat terkumpul dan akhirnya kita dapat mengaqiqahkan anak-anak kita.</p>

</p>Beruntungnya lagi, di zaman serba canggih seperti sekarang ini, memesan layanan aqiqah semudah berbelanja <i>online. </i>Bagi orangtua yang sibuk dan mempunyai banyak aktivitas, maka berbekal <i>handphone</i> saja, kita dapat menggali informasi mengenai layanan aqiqah lebih detail, membandingkan harga hingga memilih jenis kambing dan pilihan olahan masakan kambing.</p>

</p>Selain itu, jika kita ingin membuat acara aqiqah lebih spesial, kita pun dapat menambahkan dekorasi, souvenir, dan segala pernak pernik pendukung lainnya. Atau orangtua pun memiliki pilihan lain yakni menyerahkan segala kebutuhan aqiqah mulai dari pemesanan, hingga pendistribusian makanan ke panti asuhan yang telah bekerja sama dengan penyedia jasa layanan aqiqah.</p>

</p>Cara ini pun sah-sah saja dan sama sekali tidak membuat acara aqiqah menjadi tidak spesial karena keberkahan aqiqah putra-putri kita akan dirasakan oleh semua orang yang terlibat dalam proses aqiqah sampai mereka yang menikmati hidangan aqiqah, <i>insyaallah.</i></p>

</p>Nah, berbicara layanan aqiqah, kali ini aku mau berbagi cerita mengenai pelopor aqiqah siap saji yang terkenal di Indonesia yakni Nurul Hayat. <b><a href="https://aqiqahnurulhayat.com/home" target="_blank">Aqiqah Nurul Hayat</a></b> sendiri telah berdiri sejak tahun 2003 dan merupakan unit usaha pondok pesantren Nurul Hayat. Wah sudah lama sekali. Luar biasa sekali, bukan?</p>

</p>Dan inilah beberapa alasan mengapa <b>Aqiqah Nurul Hayat<a href="https://aqiqahnurulhayat.com/home" target="_blank"></a></b> dapat menjadi <b>pilihan tepat</b> bagiku untuk aqiqah anak ketiga maupun untuk para orangtua lain yang akan mengaqiqahkan buah hati tercintanya. Karena belajar dari pengalaman aqiqah sebelumnya yang tidak terdokumentasikan dengan baik, maka dari itu aku ingin membuat momen aqiqah selanjutnya menjadi lebih berkesan dan luar biasanya, Aqiqah Nurul Hayat menjawab kebutuhan dan harapanku itu.</p>

</p><b>1. Halal</b></p>

Aqiqah Nurul Hayat telah tersertifikasi halal dari <b>Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Dinas Kesehatan</b> dengan nomor : 503.443.51/JB-08618/436.6.3/VIII/2012. Jadi Ayah, Bunda tak perlu khawatir lagi karena pilihan hewan, cara penyembelihan, dan memasaknya bisa dipastikan sesuai dengan <b>syariat.</b> Selain itu, proses penyembelihan pun <b>terdokumentasikan dengan baik</b> sehingga Ayah, Bunda dapat memantau progres dari aqiqah dari mana saja.

</p><b>2.  Harga sesuai budget</b></p>

Ayah, Bunda dapat leluasa berkonsultasi dengan <b>admin Nurul Hayat yang akan menjawab dengan ramah</b> dengan menginformasikan beberapa paket-paket aqiqah sehingga Ayah, Bunda mendapatkan informasi yang mendetail dengan <b>harga terbaik.</b>

</p>Sebagai informasi, aqiqah Nurul Hayat menyediakan <b>beberapa paket aqiqah</b> seperti paket platinum, istimewa, super, dan hemat. Ada nasi kotak, paket prasmanan, ada juga tambahan dekorasi, fotografer dan lain sebagainya. Dengan adanya pilihan-pilihan tersebut, Ayah, Bunda bisa menyesuaikan dengan budget dan kebutuhan.</p>

<b>3. Banyak pilihan menu </b>

</p>Dengan rata-rata <b>menyembelih 3.000 kambing </b>setiap bulannya, Aqiqah Nurul Hayat pun menyediakan berbagai macam pilihan <b>olahan masakan kambing.</b> Mulai dari gulai, krengsengan, sate dan lain-lain yang dimasak oleh <b>juru masak profesional</b> sehingga rasa dan kualitas masakan sangat terjaga.</p>

<b>4. Aqiqah sekaligus bersedekah</b>

</p>Ayah, Bunda insyaallah akan mendapatkan keberkahan dan pahala karena setelah dikurangi biaya operasional, keuntungan aqiqah Nurul Hayat digunakan untuk <b>program dakwah dan sosial Nurul Hayat.</b> Salah satunya adalah beasiswa anak yatim. Jadi, Nurul Hayat tidak hanya mengejar keuntungan semata, melainkan turut andil dalam <b>mewujudkan kemaslahatan umat </b>melalui program-program sosial dan dakwahnya.</p>

<b>5. Gratis pengantaran</b>

</p>Semua pesanan Ayah, Bunda akan dikirimkan <b>secara gratis </b>ke rumah. Jadi, tidak perlu repot-repot mengambilnya sendiri. Atau seperti yang sudah dibahas sebelumnya, aqiqah Nurul Hayat juga menyediakan layanan paripurna mulai dari pemilihan kambing yang berkualitas hingga pendistribusian makanan ke panti maupun desa. Opsi ini memberikan customer sebuah pilihan yang dapat digunakan sebagai media dakwah yang menjangkau masyarakat yang lebih luas. Lebih lengkap lagi, Ayah, Bunda akan menerima <b>sertifikat aqiqah</b> anak dan juga berkesempatan mendapatkan <b>boneka Qiqo</b> sehingga membuat momen aqiqah menjadi lebih berkesan.</p>

<b>6. Berpengalaman selama 19 tahun</b>

</p>Berdiri sejak tahun 2003 dan berjaya hingga tahun 2022 dan <i>insyaallah</i> seterusnya, mengartikan bahwa kualitas layanan aqiqah Nurul Hayat <b>sudah terbukti unggul.</b> Belum selesai sampai disitu, aqiqah Nurul Hayat juga memiliki mitra yang tersebar di<b> 60 kota </b>di Indonesia. Hal ini tentu menandakan bahwa sinergisme dan manajemen aqiqah Nurul Hayat sangat terorganisir, sumber daya manusianya amanah dan memiliki kesamaan tujuan dalam bekerja yakni untuk menggapai ridho-Nya dan yang tak kalah penting lainnya memberikan layanan paripurna bagi para pelanggannya. Prinsip <i><b>habluminallah dan habluminannas</b></i> benar-benar diamalkan oleh Nurul Hayat.</p>

<b>7. Ribuan testimoni pelanggan</b>

</p>Setelah membaca beragam testimoni dari ribuan pelanggan aqiqah Nurul Hayat, aku pun menjadi tak heran mengapa aqiqah Nurul Hayat bisa menjadi <b>nomor satu di Indonesia. </b>Dengan pengalaman hampir 20 tahun dengan ribuan pelanggan yang puas dengan pelayanannya, pantas saja aqiqah Nurul Hayat <b>selalu menjadi yang terbaik.</b></p>

</p>Tak tanggung-tanggung, sekelas artis, penulis buku terkenal hingga pejabat sekelas menteri pun menyatakan kepuasannya atas pelayanan aqiqah Nurul Hayat. Lantas, dengan kualitas yang sudah teruji ini, pastilah membuat semua orang terpesona dan semakin yakin untuk menggunakan maupun <b>merekomendasikan jasa aqiqah Nurul Hayat</b> ini kepada orang lain. Aqiqah Nurul Hayat memang benar-benar <b>Aqiqah Keluarga Indonesia.</b></p>

</p><i>Masyallah, masyallah, masyallah.</i> Membaca uraian di atas membuatku takjub dengan aqiqah Nurul Hayat. Pastinya, di balik kecermelangan ini, ada proses <b>yang tidak mudah yang harus dilalui. </b>Baik oleh <i>top management</i>, semua karyawan dan mitra di berbagai kota, juru masak, penyembelih hewan hingga para peternak kambing yang senantiasa belajar dan meningkatkan kapasitas diri baik dalam bekerja maupun beribadah. <b>Budaya kerja inilah</b> yang kuyakini menjadi salah satu faktor yang membawa aqiqah Nurul Hayat dapat berkembang sebesar ini.</p>

</p>Wah, sudah tidak ada keraguan lagi <i>deh.</i> Pilihan aqiqah Nurul Hayat bakalan masuk menjadi <i>wish list</i>-ku untuk rencana anak ketigaku.  Aku bisa dengan mudahnya memesan aqiqah di Nurul Hayat sembari tetap menjalankan aktivitasku yakni menjadi ibu rumah tangga yang juga seorang penulis buku, konten kreator dan memimpin sebuah lembaga yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan.</p>

</p><b>Mari percayakan kebutuhan aqiqah pada ahlinya. <a href="https://aqiqahnurulhayat.com/" target="_blank">Aqiqah Nurul Hayat</a>, Aqiqah Keluarga Indonesia.</b></p>

<b>Yuk, Peringati Hari Keluarga Nasional bersama Aqiqah Nurul Hayat Aqiqah Keluarga Indonesia<i></i></b>

</p>Bertepatan dengan Hari Keluarga Nasional yang jatuh pada 29 Juni 2022, Nurul Hayat mengajak kita semua untuk kembali merefleksikan arti sebuah keluarga. Ya, keluarga memegang peranan penting dalam sebuah tatanan masyarakat maupun negara. Maka dari itu, para orangtua senantiasa harus belajar agar dapat mendidik anak-anaknya dengan baik. Termasuk sedari awal, tak lama setelah anak-anak lahir, bersegera mengadakan aqiqah agar mendatangkan keberkahan bagi sang anak dan keluarga.</p>

<p>Selain itu,agar momen aqiqah semakin berkesan, Aqiqah Nurul Hayat<a href="https://aqiqahnurulhayat.com/" target="_blank"></a> dapat menjadi pilihan terbaik keluarga untuk momen aqiqah anak-anak tercinta. Anak-anak inilah karunia yang harus kita jaga dan lindungi selalu. Anak-anak inilah yang nantinya akan bertumbuh, berkembang dan melanjutkan estafet kepemimpinan di masa depan.</p>

</p>Selain itu, keluarga juga diharapkan dapat menjadi tempat untuk saling menumbuhkembangkan potensi yang dimiliki oleh masing-masing anggota keluarga sehingga potensi-potensi inilah yang nantinya dapat digunakan sebagai media dakwah maupun media menebar kebermanfaatan kepada lebih banyak umat manusia.</p>

</p>Untuk itu, mari  tumbuhsuburkan budaya belajar di dalam rumah, pererat ketahanan keluarga dengan saling menghargai, menyayangi, melindungi hingga menjalankan peran dengan  sebaik-baiknya agar terwujud keluarga-keluarga unggul yang dapat menghasilkan calon pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia di masa depan yang sehat, kuat dan berkarakter.</p>

</p><b>Salam hangat dari seorang ibu rumah tangga yang gemar berbagi cerita lewat tulisan, video dan aksi-aksi sosial, Ratih Kartika.<i></i></b></p>

Artikel ini diikutsertakan pada kompetisi Blog yang diselenggarakan oleh Aqiqah Nurul Hayat.

Nurul Hayat Pilihan Terpercaya Aqiqah Keluarga Indonesia

Salah satu momen yang dipersiapkan oleh setiap suami dan istri yang baru saja dikaruniai buah hati adalah aqiqah anak. Seperti yang tercantu...

Baca selengkapnya »

Pantang Menyerah Menghadapi Speech Delay pada Anak Bersama Generos

www.ratihkartika1.blogspot.com 0 khasiat produk Generos, mengatasi speech delay anak, review produk Generos, Speech delay anak, testimoni Generos, vitamin kecerdasan anak, vitamin otak anak 7/17/2022 12:49:00 PM

</p>Ibu mana yang tak khawatir ketika buah hati tercintanya belum bisa mengucapkan satu kata, sekalipun kata ibu. Apa yang salah selama ini? Sesulit itukah menyebutkan kata iiiiiiiii….buuuuuu? Oh, frustasi sekali rasanya.</p>

</p>Itulah yang terjadi pada anak pertamaku, Salma atau yang akrab kupanggil kak Sal yang berusia dua tahun pada waktu itu. Sebagai seorang ibu baru, aku merasa sedih sekaligus bingung. Padahal kupikir, aku sudah berusaha keras memberinya stimulasi berbicara setiap hari. Baik dengan mengajaknya mengobrol, membaca buku, dan menyanyi.</p>

</p>Apakah masih belum cukup? Kurang lamakah kubacakan buku untuk kak Sal? Jangan-jangan dia mengalami <i>speech delay</i>? Ah, sungguh menakutkan. Itulah pertanyaan-pertanyaan besar yang jawabannya kemudian kucari tahu pelan-pelan.</p>

<div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimRjpYAz4pU7PTcIpmzQgkOBVgyS1BvY-SW9N-VdI3jGY6xU5RTMB7xs9dHqrdmUcM1WWNfx0h-WcMk9Po0qdghrW4zeoX_CVorlP3k7NvB0utsht94vVVXjANIdM7OrRNiTDuNse8B6-6HXRHW5aUtdiPg0wnI1fuDW1cWvCm0D3FgXb-N1fdO2Ix1g/s1600/20220717_112717_0000.jpg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="" border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimRjpYAz4pU7PTcIpmzQgkOBVgyS1BvY-SW9N-VdI3jGY6xU5RTMB7xs9dHqrdmUcM1WWNfx0h-WcMk9Po0qdghrW4zeoX_CVorlP3k7NvB0utsht94vVVXjANIdM7OrRNiTDuNse8B6-6HXRHW5aUtdiPg0wnI1fuDW1cWvCm0D3FgXb-N1fdO2Ix1g/s1600/20220717_112717_0000.jpg"/></a></div>
</p>Jawaban yang pertama, aku harus tetap tenang dan tidak panik bagaimanapun keadaannya. Aku harus menjaga pikiranku agar tetap berprasangka baik sembari mencari langkah-langkah solutif selanjutnya. Yang kedua, aku pun mencoba untuk berdiskusi dengan suami. Untung saja, beliau tetap tenang dan tidak ikutan panik. Tidak hanya itu, suami pun bertekad untuk lebih berusaha mengajarkan kak Sal berbicara, <i>alhamdulillah</i>.</p>

</p>Jawaban yang ketiga adalah mencari tahu apa saja <i>treatment </i>yang harus kuberikan kepada kak Sal. Lantas, aku pun bergegas membuka internet, mengetikkan <i>keyword</i> cara mengatasi <i>speech delay</i> pada kolom pencarian di Google dan YouTube.</p>

</p>Aku pun sontak terkejut ketika membaca sebuah portal berita bahwa fase berbicara pada anak merupakan salah satu fase penting yang dapat mempengaruhi kemampuannya bersekolah. Jadi, apabila anak mengalami keterlambatan dalam berbicara, maka kemampuan berpikirnya akan terhambat. Anak pun jadi lebih sulit berlatih membaca, menulis dan berkonsentrasi. <i>OMG!</i> Ngeri sekali.</p>

</p>Selanjutnya, setelah mendapatkan informasi dari internet, aku pun mulai menerapkan beberapa <i>treatment </i>kepada kak Sal. Mulai dari mengurangi <i>screen time</i>, memberinya sedotan untuk minum sehingga memperkuat otot-otot di mulut, membaca buku dan mengajarkan sebuah kata kemudian diulang terus menerus agar dia lebih fokus, hingga memberinya pujian ketika bermain sehingga kak Sal lebih antusias dan percaya diri.</p>

</p>Berbekal informasi dari internet juga,aku melakukan <i>treatment</i> pijat di sekitar area mulut dan pipi kak Sal secara rutin. Tujuannya tentu saja untuk mengaktivasi syaraf-syaraf yang digunakan dalam proses berbicara.</p>

</p>Tak cukup dengan pijat saja, aku pun tertarik untuk mencari tahu lebih detail mengenai vitamin <a href="https://generos.id/" target="_blank">Generos</a> (Genius For Neuron) yang iklannya muncul di Instagram-ku. Kubaca dengan teliti bahan kandungan, manfaat, harga, izin BPOM hingga efek samping dan testimoni-testimoni pengguna Generos.</p>

</p>Awalnya aku kaget, karena harganya yang cukup mahal untuk botol sekecil itu. Tapi, ini semua demi kak Sal. Harga 2 botol Generos itu akan terasa murah apabila melihat kak Sal lancar berbicara suatu saat nanti. Jauh lebih murah juga bila dibandingkan dengan biaya dokter atau terapis anak. Apalagi, Generos hadir bukan hanya untuk mengatasi<i> speech delay</i> anak saja, melainkan sebagai nutrisi kecerdasan otak. Wah, lengkap ya Bun.</p>

</p>Aku pun semakin yakin dengan produk Generos setelah melihat berbagai <a href="https://generos.id/testimoni/" target="_blank">testimoni</a> dari ribuan orang yang telah membuktikan khasiat ampuh dari Generos. Mulai dari ibu rumah tangga, kalangan artis, pengusaha hingga psikolog anak <a href="https://wartakota.tribunnews.com/2022/05/26/datang-ke-kantor-generos-kak-seto-apresiasi-piagam-komitmen-bebaskan-speech-delay" target="_blank">(Kak Seto)</a> pun mengakui keunggulan produk Generos. Jadi, produk ini pastinya bukan produk kaleng-kaleng deh!</p>

</p>Oke <i>fix!</i> Akhirnya, kumantapkan diri untuk membeli Generos secara <i>online.</i> Setelah datang, aku pun mengikuti petunjuk pemakaian dengan memberi kak Sal Generos secara rutin setiap harinya. Dan setelah satu bulan pemakaian, hasilnya pun mulai terlihat. Kak Sal akhirnya mengeluarkan kata pertamanya. Tebak apa yang dia katakan?</p>

</p>Padahal selama ini aku mengajarkan kak Sal untuk mengucapkan kata ibu, namun dia mungkin menyerap informasi dari temannya sehingga kata yang muncul pertama kali adalah kata mama. Wah, aku bahagia sekali pokoknya. Ini adalah sebuah progres yang harus disyukuri dan tentunya ditingkatkan lagi.</p>

</p>Seiring berjalannya waktu, kak Sal akhirnya bisa mengeluarkan banyak kata selain kata mama. Mulai dari kata ayah, mau, ayo, atok dan lain sebagainya, <i>alhamdulillah</i>.</p>

</p>Kini, kak Sal sudah berusia tiga tahun, dan ada beberapa artikulasi huruf yang belum sempurna pengucapannya. Misalnya kata yang berakhiran dengan huruf S namun pengucapannya menjadi berakhiran huruf N. Ada kipas, nanas, panas, tapi kak Sal masih mengucapkannya dengan kipan, nanan, panan. Masyallah geli sekali kalau mendengarnya tapi itulah PR-ku sekarang untuk memperbaiki artikulasi kak Sal. Nggak papa, tetap semangat belajar ya, Kak!</p>

</p>Di sisi lain, kosa kata yang ia kuasai sudah jauh lebih banyak dan ekspresinya pun sudah lebih bervariasi. Aku pun dibuat takjub ketika kak Sal mengatakan<i> "Mama dimana?"</i>, <i>"Ayah lagi kerja ya Mama?"</i>,  <i>"Kakak Salma laper" </i>dan lain sebagainya. Sungguh pencapaian ini amat kusyukuri sekali, mengingat perjuangan yang harus ditempuh untuk membuat kak Sal lancar berbicara tidak mudah.</p>

</p>Tak hanya untuk Kak Sal, aku pun berencana untuk memberikan Generos pada adek Qia yang baru berumur satu tahun. Berbeda dengan kakaknya, sejak umur enam atau tujuh bulan, adek Qia sudah mengucapkan kata pertamanya yaitu mama. Sekarang kosa katanya pun berangsur semakin banyak. Qia bisa mengucapkan kata papa, kakak walau belum sempurna. Ekspresinya pun sudah lebih bervariasi. Dia bisa marah ketika tak diajak bermain ayahnya ke luar rumah, dia bisa bergoyang ketika kuajak bernyanyi dan lain sebagainya. Masyallah, setiap anak memang mempunyai prosesnya masing-masing ya, Bun.</p>

</p>Oh ya, kembali lagi ke Kak Sal, jadi untuk memperkaya kosa katanya, kami pun mengikutsertakan kak Sal pada pembuatan konten-konten <i>channel </i>YouTube keluarga kami yang bernama Araka Family.</p>

</p>Kami mengajaknya ke berbagai tempat untuk bermain sambil belajar dan melakukan banyak aktivitas. Misalnya membuat video bermain ke pantai Gunungkidul, Yogyakarta,  seru-seruan bermain di taman kota, naik kereta LRT di Palembang, membuat masakan bersama-sama, naik pesawat terbang ke Jakarta, belajar berkebun, hingga berbagi ke panti asuhan di kota Bengkulu.</p>

</p> Belum lama ini pun, kami mengajak kal Sal bersih-bersih pantai Panjang, Bengkulu supaya dia belajar mencintai lingkungan sekaligus belajar bersosialisasi.</p>

</p>Selain menjadi artisnya, Kak Sal juga kami ajarkan untuk menjadi seorang pengisi suara <i>(voice over) </i>untuk kebutuhan konten video kami. Dan <i>alhamdulillah, </i>walau belum sempurna, kosa kata kak Sal berangsur bertambah. Bonusnya, kami pun dapat mengabadikan momen dan berkarya membuat video bersama.</p>

</p>Dari pengalaman ini, aku jadi belajar bahwa stimulasi itu bisa dibuat sekreatif mungkin. Dan tidak mesti dengan membuat video kok, Bunda bisa memberikan stimulasi si kecil dengan beragam aktivitas menarik lainnya.</p>

</p>Aku jadi teringat pesan salah satu pendakwah dalam sebuah kajian, bahwa menjadi orang tua jangan seperti <i>carpenter</i> (tukang kayu) tapi jadilah <i>gardener</i> (tukang kebun). Jadi tukang kayu itu pasti akan memotong, menggergaji, memaku sebuah kayu sehingga berubah menjadi seperti yang diinginkan.</p>

</p>Tapi kalau tukang kebun, ia tak memaksa sebuah bunga atau pohon untuk berkembang karena ia hanya mengobservasi, menyiramnya, memberikan pupuk dan menemani tumbuh kembangnya tanpa memaksa sama sekali.</p>

</p>Wah, betul juga ya Bun. Sudah seharusnya kita memfasilitasi dan memberikan anak-anak beragam stimulasi supaya anak-anak tumbuh dan berkembang sesuai fitrah atau minatnya.</p>

</p>Balik lagi ke kak Sal, dalam cerita ini aku mencoba mengajaknya untuk membuat video. Walau terkadang <i>moody</i> atau rewel, kak Sal terlihat menikmati prosesnya hingga ia pun merasa bahagia sekali ketika melihat videonya sendiri sudah jadi. Lalu, karena anaknya <i>happy</i>, maka tidak ada alasan bagiku untuk menghentikannya bertumbuh, belajar sekaligus bermain dengan terus berkarya  membuat video.</p>

</p>Ajaibnya, setelah kuobservasi beberapa bulan, aktivitas ini pun membuat ingatan kak Sal semakin tajam. Misalnya, ketika aku bertanya, <i>"Kemarin kita menyalurkan bantuan kemana ya kak?"</i>. <i>"Ke panti asuhan Bengkulu,"</i> jawabnya. Atau <i>"Ada apa aja kak di Palembang?"</i>. Lantas, kak Sal pun menjawab dengan jelas bahwa di Palembang ada jembatan Ampera, sungai Musi bahkan dia masih mengingat kata yang cukup panjang yakni Jakabaring Sport City,<i> masyallah.</i> Memang benar ya, memperkaya si kecil dengan beragam kegiatan itu penting sekali.</p>

</p>Oh ya Bun, aku jadi teringat sesuatu, bahwa sepertinya ada faktor lain mengapa kak Sal belum lancar berbicara pada waktu itu. Setelah merenung dan merefleksikan diri, akhirnya aku menemukan beberala jawabannya. Yang pertama adalah pola makan yang tidak teratur, yang kedua adalah kak Sal belum terpenuhi hak bergeraknya setiap hari dengan baik. Alias stimulasi pada sisi motorik kasarnya belum maksimal. Ditambah waktu itu ada pandemi COVID-19 dan juga aku sedang hamil anak kedua sehingga aku pun mager untuk mengajaknya jalan-jalan sekitar komplek rumah atau kalau bisa jalan-jalan pun tidak berlangsung lama.<i> Hadeuh, </i>maaf ya kak, mama beliin karpet mainan dulu ya buat mainan lompat-lompat di rumah hihihi.</p>

</p>Jadi, stimulasi motorik kasar, motorik halus maupun kognitifnya emang penting ya, Bun.Apalagi anak itu ibarat celengan. Maka ketika kita rajin menabung dengan memberinya stimulasi, isinya pun akan menjadi banyak. Namun, ketika kita membiarkannya begitu saja alias tidak rajin menabung, maka isi celengan pun akan sedikit sehingga anak tidak memiliki sesuatu untuk dikeluarkan. Lantas, kita pun jadi khawatir kenapa anakku belum bisa ini, itu padahal masalahnya ada pada stimulasinya yang kurang.</p>

</p>Padahal di usia dini, otak anak menyerap lebih cepat sehingga waktu yang tepat untuk memberinya stimulasi ya sekarang juga. Bukan menunda atau membenarkan bahwa anak akan bisa melakukan ini itu nanti kalau waktunya sudah datang. <i>Big No</i> untuk yang ini ya Bun.</p>

</p>Jadi, <i>what i want to say is,</i> yuk lebih <i>mindful </i>dan rajin lagi memberikan stimulasi kepada anak. Kita isi "celengan" secara rutin dan konsisten meski dengan "uang" yang berbeda-beda nominalnya. Uang ini tentu diibaratkan berbagai variasi kegiatan yang dapat dilakukan bersama si kecil. Bisa bernyanyi, membaca buku, belajar mencoret-coret, menyusun puzzle, olahraga ringan, ke taman bermain, belajar berkebun dan lain sebagainya.</p>

</p>Terkhusus untuk Bunda yang sedang berjuang mengatasi anaknya yang kesulitan berbicara, teruslah berprasangka baik. Percayalah, setiap usaha yang kita lakukan, tidak akan berakhir sia-sia. Berusahalah untuk berdamai dengan keadaan, berusahalah untuk tetap sehat fisik dan mental sembari fokus untuk menemukan solusi sehingga nantinya kita dapat mendampingi tumbuh kembang anak dengan optimal.</p>

</p>Bayangkan ketika suatu saat nanti ia dapat mengucapkan kalimat aku sayang ibu, aku sayang bunda atau aku sayang mama. Ah, manis banget ya Bun.  Maka dari itu, teruslah berjuang dan bersabar. Anak kita tahu bahwa ia sayang kita, hanya saja ia masih membutuhkan waktu untuk belajar mengucapkannya.</p>

</p>Ikhtiar lain untuk mendukung tumbuh kembang anak atau mengatasi <i>speech delay</i> secara khusus adalah dengan memberikan vitamin anak. Dan seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya, aku sangat merekomendasikan Generos kepada bunda-bunda semua yang sedang mencari solusi untuk mengatasi <i>speech delay </i>anak maupun membuat anak lebih fokus dalam belajar.</p>

</p>Generos hadir sebagai produk herbal vitamin anak yang dapat mengatasi gangguan <i>speech delay</i> atau terlambat bicara, anak autis dan <i>ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)</i>.</p>

</p>Dan setidaknya ada 6 alasan mengapa Generos itu sangat baik digunakan pada anak.</p>

1. Nutrisi Otak Terbaik

</p>Generos merupakan vitamin yang diformulasikan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak yang terlambat bicara sekaligus meningkatkan perkembangan otak anak.</p>

2. Terdaftar Di BPOM dan MUI

</p>Generos sudah mengantongi izin dari BPOM RI dan sertifikat halal dari MUI. Nomor Registrasi Generos Di BPOM: 193633201. Nomor Register Generos di LPPOM MUI: 12120002440519.</p>

3. Mengandung Bahan Pilihan

</p>Untuk menjaga kualitas dan manfaatnya, komposisi Generos diambil dari berbagai <a href="https://generos.id/2022/06/15/5-artikel-manfaat-generos-beserta-khasiatnya/" target="_blank">bahan alami </a>seperti daun pegagan, buah mengkudu, ikan sidat, temulawak dan madu hutan yang dipilih melalui serangkaian proses seleksi yang sangat ketat.</p>

4. Teknologi Farmasi Modern

</p>Generos diproses selama 41 hari melalui 4 tahap Quantum yaitu seleksi, estraksi, maserasi dan kombinasi dengan menggunakan teknologi farmasi modern yang sudah teruji secara klinis.</p>

5. Pemakaian Yang Mudah

</p>Pemakaian Generos yang cukup mudah karena hanya perlu meneteskan 5 sampai 10 tetes pada makanan dan minuman kesukaan anak dan rasanya tidak akan mempengaruhi rasa makanan dan minuman anak.</p>

6. Kemasan Premium

</p>Generos dikemas dengan kemasan standar internasional berkualitas premium yang terdiri dari 3 lapis kemasan dan kunci magnet untuk memastikan kemasan lebih <i>safety</i> dan higienis.</p>

7. Tersedia di Berbagai <i>Market Place</i>

</p>Nggak ada alasan repot untuk membeli Generos karena produk ini dijual diberbagai <i>market place.</i><i> Seller</i> resminya pun tersebar di berbagai daerah sehingga Bunda tidak perlu khawatir lagi untuk mencari produk ini.</p>

</p>Selain fokus pada produksi vitamin anak dan penjualannya, Generos juga concern untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia dengan menghadirkan acara Podcast Hallo Bunda di channel YouTube <a href="https://youtube.com/c/OfficialGeneros" target="_blank">Official Generos</a>. Dalam acara tersebut, Generos mengundang berbagai narasumber yang ahli di bidangnya dan mengangkat berbagai tema informatif dan inspiratif yang tentunya dapat menambah ilmu khususnya pagi para bunda.</p>

</p>Wah, keren ya Bun. Jadi, selain maraton nonton Drakor, DisneyPlus atau Netflix-an, Bunda bisa menghabiskan <i>me-time</i> untuk belajar lagi. Tetap <i>chill & enjoy</i> ya Bun hihihi.</p>

</p><i>Overall</i>, satu pengingat untuk diriku sendiri dan semua ibu di luar sana, bahwa anak-anak kita adalah generasi penerus bangsa Indonesia dan ibu adalah sosok pertama yang menanamkan nilai-nilai agama, budaya, moral, kemanusiaan, pengetahuan, ketrampilan, moral dan budi pekerti.</p>

</p>Maka dari itu mari terus memberdayakan diri dengan terus belajar agar dapat memfasilitasi anak dengan beragam aktivitas hingga memberikannya asupan terbaik seperti Generos. Jangan lupa pula berdoa dan bertawakal agar ikhtiar yang dilakukan semakin sempurna. Semua itu dilakukan demi tumbuh kembang anak yang optimal sehingga anak-anak pun dapat tumbuh menjadi generasi-generasi terbaik bangsa Indonesia di masa depan.</p>

Salam hangat dari seorang ibu rumah tangga di Bumi Raflesia, Ratih Kartika.

Artikel ini diikutsertakan pada kompetisi menulis yang diselenggarakan oleh Generos.id
<div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7qAgpeu1vs43PxkaV1OkAjIHJdSrMs-Ng_Xow917fG-gKKlvvD-xfvcsi63vq_mcqAfBcBR51m_69lh1y_zfhKx78XZEDzvT1GdvcJ4A3LPLgh89ECwsjrqbV1dUGH6bTY_pt8EldLPb1adT1RdRLFucYzj30FOOOYvzGTLccAyPh5Fr4PB70N_wrwg/s1600/IMG_20220717_121447.jpg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="" border="0" data-original-height="815" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7qAgpeu1vs43PxkaV1OkAjIHJdSrMs-Ng_Xow917fG-gKKlvvD-xfvcsi63vq_mcqAfBcBR51m_69lh1y_zfhKx78XZEDzvT1GdvcJ4A3LPLgh89ECwsjrqbV1dUGH6bTY_pt8EldLPb1adT1RdRLFucYzj30FOOOYvzGTLccAyPh5Fr4PB70N_wrwg/s1600/IMG_20220717_121447.jpg"/></a></div>