0
Aku nggak pernah menyangka, ternyata feeling yang kuyakini tak lama setelah menikah benar-benar terjadi di tahun 2022. Kalau dulu, aku adalah orang yang begitu menggebu-gebunya ingin menetap dan menikah dengan orang Jogja atau orang luar Jogja yang akan berakhir di Jogja, namun setelah menikah keinginan itu perlahan memudar. “Kok mulai bosen yah di Jogja”, “Kayaknya suatu saat nanti, aku akan menetap di luar Jogja deh”, “Kok pengen sesuatu yang baru ya” melintas dipikiranku kesana-kemari dan perlahan-lahan aku pun meyakini angan-angan itu. Daaaaan benar saja, skenario-Nya berhasil membawaku dan keluarga meninggalkan Jogja pada 5 Maret 2022 untuk mudik ke Palembang sebelum akhirnya pindah ke Bengkulu pada 17 Mei 2022. Inilah episode baruku setelah perjalanan panjangku dan suami hampir 11 dan 13 tahun di Jogja. Mulai dari kuliah S-1, S-2, berorganisasi, membuka usaha, bekerja, menikah, mempunyai anak dan segala macam dinamisnya kami pada waktu itu.
Mengapa kami pindah? Singkat cerita, setelah belajar dari kegagalan tahun sebelumnya, akhirnya Mas Akbar mendapatkan amanah baru sebagai salah satu dosen PNS di Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Bengkulu. Nah, sejak awal pendaftaran pun kami sudah bersiap apabila nantinya kami sekeluarga harus pindah dari Jogja. Bukan sedih, justru aku menjadi sangat tertantang dan excited untuk segera berpindah dari Jogja untuk berpetualang di kota yang baru.
Ngomong-ngomong soal Jogja, kata orang Jogja itu punya kekuatan magic. Banyak yang terpesona dengan suasana kotanya, keramahan orang-orangnya, wisatanya, makanannya, biaya hidupnya, budayanya dan lain sebagainya. Bagaimana tidak, Jogja memang terlahir lengkap. Kita dapat menemukan berbagai suku di Indonesia hanya dengan tinggal di Jogja. Maka, benar saja kalau Jogja dikatakan Indonesia versi mini. Pesona wisatanya juga nggak ada habis-habisnya. Mau cari wisata alam, edukasi, sejarah, kuliner sampai wisata cafe kekinian pun ada. Mau ke gunung, tinggal ke gunung Merapi. Mau ke hutan? Bisa meluncur ke Hutan Pinus Mangunan. Mau cari pantai? Tinggal pilih mau ke pantai di Kulonprogo, Bantul atau Gunungkidul? Mau wisata sejarah? Bisa pilih mau ke Candi Prambanan, Taman Sari, Malioboro, Benteng Vrederburg, puluhan museum dan lain sebagainya? Atau mau ke café-café hits pun banyaknya minta ampun! Ah, nggak ada habisnya kalau dibahas satu-persatu pokoknya!
Lantas, apa arti Jogja bagiku dan suami? Entah harus dengan berapa kata apa kami jelaskan arti Jogja bagi kami, karena satu yang pasti Jogja takkan bisa tergantikan. Di Jogja lah kami berproses selama hampir 11 dan 13 tahun (suami) sehingga hubungan kami dengan Jogja itu spesial banget. Kami pernah merasakan perjuangan sekaligus mengenal arti semangat, harapan, cinta sampai menemukan banyak keluarga di kota ini. Kami pun secara khusus dan sederhana membuat video di channel Youtube kami dengan judul Jogja Kami Pamit sebagai ucapan terima kasih kepada teman, sahabat dan keluarga di Jogja
Jujur, bagiku pribadi Jogja itu sangat sangat istimewa. Aku pernah mendapatkan beasiswa studi hingga S-2, aku berhasil melalang buana ke berbagai negara (Thailand, Malaysia, Singapura, Jepang, Korea dan Australia), aku pernah berkali-kali jatuh bangun mendirikan usaha, aku pernah mengikuti lebih dari 15 komunitas maupun organisasi, aku pernah menulis dan menerbitkan 10 buku dan menginisiasi Yasara Indonesia di kota ini. Bisa dibayangkan, bagaimana dalamnya arti kota Yogyakarta bagi diriku ini. Aku pun harus kuat untuk meninggalkan sahabat, relasi bisnis dan jaringan yang kupunya serta mengubur mimpi-mimpi yang ingin kucapai di Yogyakarta dalam-dalam.
Walau pun begitu, aku sadar bahwa life must go on! Aku harus melanjutkan hidup dan memulai petualangan baru di kota yang dijuluki Bumi Raflesia ini. Walau kini Jogja sudah berganti menjadi sebuah kenangan dan masa lalu, walau raga kami perlahan memulai petualangan baru di Bumi Raflesia, tapi tetap saja Jogja masih dan akan menjadi salah satu bagian terbaik dalam perjalanan hidup kami. Matur nuwun sanget, Jogja…
Lantas, kini lembar baru telah terbuka. Kami beradaptasi dan memulai petualangan baru di kota Bengkulu yang ternyata lumayan menguras tabungan kami haha. Semuanya serba baru, kontrakan baru, perabotan rumah tangga baru, motor baru walau bekas, hingga kami pun memperbaharui mimpi-mimpi kami, yang dulu apa-apa di Jogja sekarang diganti. Suami akan mengabdi di UNIB, saya akan tetap menjadi ibu rumah tangga yang gemar berbagi cerita lewat tulisan dan kami akan bersama-sama membesarkan Yasara Indonesia, Araka Book dan channel YouTube kami, Araka Family di Bengkulu. Nah, biar punya cerita dan kenang-kenangan di Blog, ini dia beberapa kegiatan/ fun fact tentang perjalanan kami 1 bulan di Bengkulu. Let’s go!
1. Jalan-jalan di pusat kota
Ini opini pribadi ya, menurutku kota Bengkulu memang nggak serame Jogja atau tempat suami (Palembang), tapi juga nggak sekecil tempat asalku (CIlacap). Jadi cukup enak lah untuk ditinggali. Nyamannya lagi, disini nggak ada kemacetan lho hahaha.
Itu foto di salah satu jalan di pusat kotanya, namanya jalan Suprapto. Ada deretan ruko-ruko di sepanjang jalannya. Persis kaya Malioboro tapi disini bukan jualan batik atau oleh-oleh khas daerah tapi lebih ke jualan macam-macam kebutuhan rumah tangga. Di bagian kesananya lagi ada monumen Ibu Fatmawati lagi menjahit bendera atau namanya daerah Simpang Lima Ratu Samban.
Kami juga sering mampir ke Masjid Jamik Bengkulu yang ada di Jalan Suprapto, untuk sholat maupun bermain di taman bermain yang ada di area masjid. Kakak Sal sampe hafal kalau lewat jalan ini, alhasil dia selalu minta main prosotan setiap kami lewat hahaha. Oh ya, kami juga mampir ke Masjid Raya Baitul Izzah yang menjadi salah satu masjid kebanggan orang Bengkulu. Coba lihat fotonya , bagus dan gede yah...
2. Pantai Panjang----- Salah satu spot wisata terkenal di Bengkulu adalah pantai Panjang. Heran dengan namanya tapi setelah mencoba melewati, memang panjaaaaaaaang sekali pantainya :D
Terus kami juga main ke pantai Jakat. Di sini barulah boleh berenang, kalau di Pantai Panjang tidak dibolehkan untuk berenang. Walaupun belum semua bagian pantai terjamah, tapi lumayan lah untuk main air, pasir dan foto-foto sama keluarga di pantai Jakat.
3. Kuliner------ Karena masih kebanyakan masak sendiri, jadi kami belum wisata kuliner kemana-mana. Tapi ada lah satu kali kami makan di Bakso Solo Simpang Lima. Kami tertarik ke sini karena rame. Biasanya kan kalau rame pasti enak dan ternyata emang beneran enak. Mie ayam baksonya beda karena dikasih sama sayuran sawi dalam mangkok terpisah. Kalau di Jogja mah sayurnya caisin aja udah gitu dijadikan satu di mangkok mie nya. Hmm, mungkin bakal sering ke sini nantinya hihi..
Oh ya kami juga pernah ke Bakso Arema bermodalkan penasaran dengan review orang-orang di Google. Dan setelah kami buktikan,baksonya emang enak, isiannya beragam, nggak cuma bakso aja. Apalagi siang-siang makannya di tambah es teler. Waa enak banget pokoknya!
oh ya, disini kami juga menemukan soto Jogja lho.dari luar keliatan rame, setelah dicoba rasa dan harganya emang enak dan murah. lumayan lah kalau lagi kangen Jogja bisa makan disini hihihi
lanjut, kita ngomongin soal pasar. Kebanyakan pasar di Jogja buka dari pagi sampai siang atau bahkan ada yang buka dari dini hari tapi kalau pasar deket sini justru ramenya dari siang sampe sore bahkan ada juga yang buka sampe malem. Lumayan untuk para pekerja kantoran yang nggak sempet ke pasar di pagi hari, bisa mampir belanja sepulang kantor di sore hari ya. nah, ini dia pasar dekat kontrakan kami dan dekat kampus UNIB, yaitu pasar Pematang Gubernur.
Selain itu, kami juga main ke TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Pulai Baai, dimana disini harga ikannya murah-murah dan banyak ragamnya. Dekat sekali dengan dermaga jadi bisa foto-foto dulu deh hehehe
4. Survey Sekolah ----- Kakak Sal emang baru berusia 3 tahun 2 bulanan tapi dia udah lumayan sering minta sekolah dan emang rencana kami kita sekolahkan dia agar lebih berkembang. Toh, sepengamatan kami kakak Sal sudah siap untuk sekolah juga. Jadi, jadiin aja lah ya... Lalu, niat hati survey sekitar 4 sekolah, namun hanya dua yang kami datangi dan setelah dipertimbangkan, kami memilih sekolah yang pertama. Salah satu faktor pertimbangannya adalah kebersihan sekolahnya. Secara, aku adalah orang yang cukup detail dan melihat sekolahnya bersih sudah membuat hati tenang. Apalagi melihat daun-daun di taman kecil saja diperhatikan, itu cukup sedikit memberiku gambaran soal manajemen sekolahnya. Daaan mendaftarkan kakak sekolah juga salah satu caraku untuk mencari teman. Secara, aku nggak punya temen disini. Ada sih 6 temen dari Bengkulu, tapi semuanya udah di Jawa, aku malahan yang ke Bengkulu hahaha. Jadi, begitulah intinya, agar kakak Sal dan mamanya sama-sama tersalurkan energinya, maka bismillah kakak Sal akan bersekolah yeay -------- tapi nggak lama dari itu, setelah kami pertimbangkan kembali, kami memutuskan menyekolahkan kakak Sal tahun depan. jadi langsung ke TK. Padahal udah sampe sekolahan tapi bagian pendaftarannya masih tutup sedangkan ayah mau ke kampus, akhirnya kami pulang dan merencanakan untuk ke sekolah lusanya. Tapi nggak diduga-duga pikiranku dan suami ternyata sehati, apa tahun depan aja yah? Loh loh loh lucu sekali kok sama pikirannya hahaha jadilah, kakak Sal kami tahan dulu untuk tidak sekolah. Sabar dulu ya kak, main sama mama dan adik dulu di rumah
5. Renang ---- Yeay ada kolam renang di deket kontrakan kami. waktu kami kesana, lumayan sepi bahkan hanya ada 1 orang dewasa yang renang. Harga renangnya lumayan lebih mahal ketimbang di Jogja, fasilitas dan kebersihannya pun kurang. tapi nggak papa, kan kita ga pernah tahu kalau belum dicoba, ya kan? Lumayan jadi pengalamanlah ya, yang terpenting kakak Sal dan ayah happy karena bisa berenang.
6. Bikin konten YouTube ---- Selalu ada hikmah disetiap kejadian, begitu juga dengan channel YouTube kami yang kami buat sekitar bulan Oktober 2021 di Jogja kala itu. Setelah dipikir-pikir, karena kami punya channel YT itu lah kami jadi punya semacam galeri untuk menyimpan banyak momen-momen terpenting dalam hidup kami dengan lebih rapi. Baik itu soal Jogja, Cilacap, Palembang, keluarga, teman, dan lain sebagainya. Nah, setelah kami ke Bengkulu pun, tidak menyurutkan niat kami untuk menebar manfaat atau nggak usah muluk-muluk, sekedar membuat kenangan aja terus divideon deh ya namanya dan setelah dilihat situasi dan kondisinya, maka kami putuskan untuk membuat video pertama di Bengkulu dengan tema berkebun. Video ini dibuat mengingat banyak lahan kosong di kontrakan kami sehingga kami pun terinspirasi untuk menanam banyak jenis tanaman. Kami beli bibitnya lewat online dan jadilah kami berkebun. sesuatu yang nggak pernah dilakuin di Jogja, rupanya kesampean juga waktu kami di Bengkulu haha. Alhamdulillah, lewat kegiatan ini nggak cuma kakak Sal, ayah, mama dan adek Qia jadi ikutan bermain sambil belajar berkebun yeay… jangan lupa mampir ke channel Araka Family ya ….
7. Penyaluran Laptop ----- kegiatan sosial kami juga tidak berhenti walau kami pindah ke Bengkulu. Bersama Yasara Indonesia, kami pun tetap melanjutkan aktivitas sosial kami salah satunya dengan menyalurkan laptop program Berbagi Bahagia ke 12 di Panti Asuhan Kasih Sayang, Bentiring, Bengkulu. Bermodalkan maps dengan keyword "panti asuhan terdekat", ternyata membawa kami bertemu dan Ibu Merlin dan anak-anak. Setelah berjumpa dengan beliau dan anak-anak, ternyata mereka sangat membutuhkan laptop terutama untuk anak yang bersekolah SMA/kuliah dan memang skenario-Nya itu yang terbaik. Lewat iuran seribu sehari dari para donatur, mereka tidak lagi harus ke warnet sampai malam untuk mengerjakan tugas. Terima kasih banyak orang baik, semoga menjadi amal jariyah yang pahalanya tak terputus-putus aamiin
8. Kondangan --- Oh ya hampir kelupaan, sebulan disini pastinya kami juga wajib main ke kampus UNIB dong. Nah, bermodalkan motor, kami berempat pun muter-muter di kampus ini. Ternyata emang luas bangeeettt kampusnya. Berasa di taman safari soalnya karena emang banyak pohon/hutannya haha. Nah, selain ke UNIB buat jalan-jalan atau cari jajanan, kami pun akhirnya kondangan untuk pertama kalinya. Bukan kondangan ke nikahan temanku/mas AKbar tapi malah kondangan ke anak dari temannya mertua (Atok & Nyai) yang juga merupakan salah satu dosen UNIB. Lumayanlah ya, jadi ada pengalaman kondangan di UNIB plus dapat modal berjejaring lagi hihihi.
Selain itu, kami juga pernah ikut jalan sehat UNIB dalam rangka dies natalis UNIB ke 40, walaupun belum dapet doorprize tapi tetap happy karena ini adalah pengalaman kami sekeluarga ikut jalan sehat.
tambahan : gagal donor karena tensi rendah berujung mampir ke kampung jenggalu (ekowisata mangrove).
Itulah sedikit cerita #lyfeupdate kami versi sebulan di Bengkulu. Alhamdulillah, walau jauh dari keluarga, semuanya harus disyukuri, ya kan? Semoga petualangan ke depan semakin seru, menyenangkan dan tentunya bermanfaat aamiin. Oh ya kami ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada orangtua/mertua dan keluarga besar kami yang tak hentinya men-support kami hingga ke Bengkulu. Selain itu, terima kasih pula untuk keluarga Wak Eli & Wak Sobri yang tulus membantu kami mencari kontrakan, penginapan dan lain sebagainya selama di Bengkulu. Semoga dibalas kebaikan berlipat-lipat aamiin.
Terakhir, makasih banyak yang udah mampir baca dan komen. Semoga bisa menambah rasa syukur kita hari ini ya. spesial buat keluarga perantau, tetap semangat untuk berjuang dan jangan lupa untuk bahagia dan berkarya walau dengan hal sederhana! terakhir banget, Kepindahan kami ke Bengkulu bukan akhir dari segalanya justru ini adalah momentum bagi kami untuk membuktikan pada diri kami sendiri bahwa kami bisa terus berkarya di mana saja tak terbatas hanya di Yogyakarta. Kepindahan kami ke Bengkulu juga harus dipandang sebagai salah satu cara memperluas dampak dan manfaat yang bisa kami berikan kepada orang-orang di sini dengan terus berkarya dan mewujudkan mimpi-mimpi besar kami yakni membangun usaha, yayasan, rumah sakit, sekolah, masjid, panti asuhan, menaikhajikan banyak orang bersama Yasara Indonesia, Araka Book, Araka Family dan lain sebagainya aamiin ya robbal alamin…
Sampai jumpa di cerita kami selanjutnya ya. Mimpi besar kami di Kota Istimewa akan kami bawa hingga Bumi Raflesia. salam Bergerak, Berbagi, Menginspirasi 🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Wassalamualaikum -- Ratih Kartika -- 17 Juni 2022 -- Bentiring Permai, Bengkulu

Posting Komentar

Dimohon untuk berkomentar dengan bijak!

 
Top